Apa yang akan dilakukan pada hari Raya (Idul Fitri), kenduri dan pertemuan keluarga Melayu lainnya tanpa Rendang? Rendang mengambil tengah panggung dan dipersiapkan dengan cermat dan disajikan selama festival ini. Festival tanpa Rendang akan seperti burger tanpa kentang goreng atau ikan tanpa keripik.
Apa itu Rendang? Hal ini umumnya pedas, daging hidangan lambat dimasak dalam santan (santan). Rendang Konon berasal dari kelompok etnis Minangkabau di Sumatera, Indonesia. Salah satu catatan yang ditulis paling awal dari Rendang adalah dari awal abad ke-16 Hikayat Amir Hamzah. Hikayat Amir Hamzah adalah sebuah karya sastra Melayu yang mengisahkan kepahaan Amir Hamzah, salah satu dari dua Hikayats yang disebutkan dalam sejarah Melayu.
Sejarah Melayu atau The Malay Annals, yang aslinya berjudul Sulalatus Salatin (silsilah raja), adalah sebuah karya sastra yang memberikan sejarah romanticisasi dari asal usul, evolusi dan runtuhnya kerajaan maritim Melayu yang besar, Kesultanan Melaka. Dikomposisikan antara abad 15 dan 16, dianggap sebagai salah satu karya sastra dan sejarah terbaik dalam bahasa Melayu. Kita bisa berasumsi bahwa Rendang telah ada jauh lebih awal dari abad ke-15.
Bagaimana kamu menggambarkan rasa Rendang? Penggunaan bumbu, bumbu, dan santan yang murah hati, mungkin akan memberi kamu sedikit kerumitan dan keunikan rasanya. Umumnya, jahe, lengkuas, Daun kunyit, serai, bawang merah dan cabe adalah ramuan yang biasa digunakan. Bumbu yang ditemukan di Rendang dapat bervariasi dari jintan, Cinnamon, Star Anise, dengan biji ketumbar yang paling murah hati digunakan bumbu untuk membuat sangat kering, lezat, Rendang Serunding. Tekstur Rendang bisa basah, semi-kering atau sangat kering tergantung pada niat sang pencipta. Hal ini juga dapat dimasak dengan bumbu atau tidak, tapi herbal yang dijelaskan di atas adalah suatu keharusan.
Bahan penting lainnya adalah Kerisik, yang merupakan parutan kelapa panggang sampai coklat keemasan dan ditumbuk untuk membentuk pasta berminyak. Sebuah isu kunci dalam membuat Kerisik adalah dalam memanggang kelapa parut. Jika dilakukan terlalu lama, kamu dapat dengan mudah membakar kelapa dan berakhir dengan rasa pahit Kerisik dan Rendang. Berhenti terlalu cepat dan kamu tidak akan mendapatkan karamel kelapa rasa. Dengan pengalaman, kamu harus bisa bersulang kelapa tepat. Oh ya, ada versi Rendang yang tidak menggunakan Kerisik seperti yang ada di versi terkenal Minangkabau (Sumatra).