Banyaknya Anak Remaja Yang Mudah Mengalami Depresi Karena Percepatan Teknologi

Di zaman sekarang ini banyak anak remaja yang mulai merasa khawatir, merasa cepat rapuh, merasa cepat sakit sakit hati. Dan karena semakin berkembangnya teknologi, dan media sosial semakin banyak, semakin mudah orang berkomunikasi. Semakin besar juga kejahatan yang bisa terjadi. Dan perbuatan jahat dapat berbentuk banyak hal. Entah itu ujaran kebencian, atau bahkan sampai melibatkan kontak fisik. Dan itu tidak bisa kita kontrol. 

Banyaknya Anak Remaja Yang Mudah Mengalami Depresi Karena Percepatan Teknologi

Sehingga untuk saling menyakiti satu sama lain sebenarnya semakin besar kemungkinannya. Karena dengan mengetikan ujaran kebencian itu sudah bisa membuat seseorang tersakiti. Dan kita tidak bisa tahu apa dia merasa okey dengan perkataan kita atau tidak. Mungkin bagi kita itu biasa saja. Tapi baginya itu sudah luar biasa. Bisa jadi begitu. Sehingga kita tidak bisa mengontrol omongan orang. Dan itu kenapa banyak anak remaja sekarang lebih mudah depresi. Karena mereka lebih uptodate, dan lebih sering bersinggungan dengan media sosial. Dan itu membuat mereka juga besar kemungkinan mendapatkan kritikan pedas atau kata-kata pedas.

Sehingga mereka gampang, sakit hati atau merasa tersinggung. Dan itulah yang memicu mereka mengalami stres. Jadi tidak heran jika banyak anak-anak yang usia remaja sering mengalami emosi tidak stabil dan harus berurusan dengan psikolog atau psikiater. Itu pada akhirnya menjadi hal biasa, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Banyak sekali anak-anak masih belasan tahun sampai 20an awal sering mengalami masalah dengan emosi. Sehingga banyak yang berurusan dengan psikolog. 

Jadi profesi psikolog sangat dibutuhkan dan dicari di kota Jakarta. Karena semakin cepat perkembangan teknologi, semakin tinggi tekanan moral yang ada. Semakin besar tindak kejahatan yang bisa terjadi. Dan itu berpengaruh pada kesehatan mental. Sehingga banyak orang mengalami shock. Shock dengan perubahan yang ada. Sehingga membuat banyak orang yang depresi. Dan itulah kenapa profesi psikolog sangat terbuka di kota besar seperti Jakarta. Karena orang-orang semakin aware dengan masalah kesehatan mental