Daun singawalang termasuk salah satu jenis tanaman herbal yang diperoleh dari hutan Amazon.Anamu ( daun singawalang ) diyakini mengandung berbagai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Terlebih, di benua Amerika, jenis tanamanan ini sering disebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Anamu ( daun singawalang ) memiliki kandungan berupa senyawa yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, seperti anti-bakteri, anti-inflasi dan juga antioksidan. Selain itu, jenis tanaman ini juga dapat diolah menjadi kapsul, ekstrak dan juga teh. Namun, perlu diingat, sebelum memutuskan mana yang akan dikonsumsi, ada baik untuk mengetahui dulu manfaat anamu alias daun singawalang yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional.
• Membantu Mengatasi Rasa Sakit
Kandungan berupa anti-peradangan pada singawalang dipercaya dapat membantu dalam mengurangi peradangan dan juga rasa sakit. Terlebih hal tersebut juga berdasarkan sebuah penelitian yang telah dimuat dalam Chinese Journal of Integrative Medicine, yang melibatkan tikus dengan memiliki asma serta diberikan tanaman anamu alis singawalang untuk menguji khasiatnya.
Hasilnya, ekstrak pada tanaman Anamu dapat membantu dalam menghambat peradangan pada saluran pernapasan, kemokin, mengatur sitokin dan juga meningkatkan fungsi paru terhadap tikus tersebut.
• Mengandung Senyawa Antikanker
Pada tahun 2008, telah dilakukan sebuah penelitian yang menyatakan bahwa tanaman herbal ini memiliki kandungan senyawa antikanker yang cukup tinggi. Hal tersebut juga didukung dengan fakta bahwa ekstrak yang terdapat pada tanaman singawalang bisa mengaktifkan apoptosi, yakni kematian sel yang telah terprogram pada sel kanker tertentu. Untuk kondisi ini biasanya terjadi secara alami saat sel yang lebih tua mati serta digantikan oleh sejumlah sel yang lebih baru.
• Membantu Mengurangi Bahaya Radikal Bebas
Kandungan senyawa antioksidan yang cukup tinggi pada tanaman singawalang dapat membantu dalam mengurangi bahaya radikal bebas yang dapat menyerang tubuh.
Menurut sebuah penelitian yang dilansir dalam Journal of Ethnopharmacology, bahwa jenis tanaman herbal ini mengandung senyawa myricitrin. Myricitrin termasuk glukosa flavonoid yang memiliki sifat analgesik, anti-peradangan dan juga antioksidan.
Senyawa antioksidan sangat berperan penting dalam menetralkan senyawa berbahaya yang diperoleh dari radikal bebas. Saat radikal bebas dibiarkan, tentu ini akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh, seperti kerusakan pada sel tubuh yang sehat menjadi sumber penyebab munculnya berbagai masalah kesehatan.