Umumnya hidangan cepat saji ataupun makanan kemasan mengandung berbagai zat tambahan guna untuk meningkatkan kualitas tampilan, cita rasanya serta memperpanjang masa simpan di setiap toko. Walaupun begitu, terdapat beberapa zat adiktif yang dapat memicu munculnya dampak buruk terhadap kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Berikut berbagai jenis zat adiktif yang umumnya digunakan, seperti
• Pewarna Buatan
Pewarna buatan termasuk salah satu jenis zat adiktif yang sering digunakan untuk mempercantik penampilan. Makanan dengan warna cerah dan segar memiliki daya tarik tersendiri untuk memikat para pelanggan. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis pewarna makanan aman digunakan. Terlebih, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa pewarna buatan dapat memicu munculnya alergi terhadap anak – anak serta hiperaktivitas terhadap anak dengan ADHD.
• Sirup Jagung Dengan Kandungan Fruktosa Tinggi
Sirup Jagung merupakan pemanis buatan yang dapat dijumpai dalam jus, sereal, soda, permen maupun makanan ringan lainnya. Sebuah penelitian juga membuktikan bahwa bahan ini dapat berdampak terhadap risiko obesitas dan juga diabetes semakin tinggi ketika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Tidak hanya itu, jenis zat ini juga bisa memicu munculnya peradangan pada sel yang mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit serius seperti penyakit kanker dan juga jantung. Terlebih, hal tersebut juga telah dibuktikan bahwa pemanis ini tidak mengandung mineral serta vitamin yang diperlukan oleh tubuh.
Sebagai gantinya, anda bisa memilih makanan ataupun minuman yang tidak memiliki kandungan gula buatan tambahan seperti madu murni yang dapat digunakan sebagai pengganti gula yang lebih sehat.
• MSG ( Monosodium Glutamat )
Monosodium Glutamat ( MSG ) alias micin merupakan zat adiktif yang sering dijadikan sebagai penyedap rasa pada suatu makanan. Tidak hanya digunakan pada makanan kemasan ataupun cepat saji, namun masakan rumahan juga sering menambahkan micin untuk mendapatkan rasa yang lebih lezat.
Efek MSG terhadap kesehatan sampai saat ini memang masih menjadi perdebatan. Beberapa pakar mengungkapkan bahwa penggunaan micin dapat memicu munculnya berbagai masalah pada sistem kerja otak dan juga saraf sehingga membuat seseorang menjadi lambat dalam hal berpikir. Selain itu, kebanyakan mengonsumsi micin juga dapat memicu munculnya sakit kepala serta mual – mual.